Dunia akademik Indonesia lagi-lagi bikin bangga! Kali ini datang dari deretan rektor perguruan tinggi swasta (PTS) yang berhasil menorehkan prestasi luar biasa di kancah riset global. Berdasarkan data terbaru Google Scholar 2025, ada 10 rektor PTS dengan jumlah sitasi tertinggi di Indonesia. Angka sitasi menunjukkan seberapa sering karya ilmiah mereka dikutip peneliti lain di seluruh dunia — artinya, semakin tinggi sitasi, semakin besar pengaruhnya di dunia penelitian. Dan inilah daftar para “rektor berprestasi” yang bikin kampus swasta Indonesia semakin diperhitungkan!
1. Heris Hendriana — IKIP Siliwangi (8.047 sitasi) Pakar pendidikan matematika yang karyanya jadi rujukan di Asia Tenggara. Rektor yang satu ini sukses membawa IKIP Siliwangi dikenal sebagai kampus riset pendidikan yang kuat.
2. Mohammad Suyanto — Universitas AMIKOM Yogyakarta (6.910 sitasi) Tokoh penting di dunia teknologi kreatif. Riset dan gagasannya tentang ekonomi digital membuat AMIKOM dikenal sebagai “kampus kreatif masa depan.”
3. Djwantoro Hardjito — Universitas Kristen Petra (6.845 sitasi) Ahli manajemen dan teknik industri yang dikenal rendah hati tapi berprestasi tinggi. Di bawah kepemimpinannya, Petra makin bersinar di tingkat nasional.
4. Muhammad Yusuf — Politeknik Praktisi Bandung (6.103 sitasi) Masih muda, baru 31 tahun, tapi sitasinya sudah menembus 6 ribu! Risetnya di bidang Smart Marketing Strategy berbasis Big Data bikin nama Yusuf melambung sebagai direktur termuda dan paling visioner di dunia pendidikan vokasi.
5. Achmad Nurmandi — Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (5.032 sitasi) Ahli kebijakan publik dan e-government yang banyak jadi rujukan pemerintah daerah dan akademisi di Asia Tenggara.
6. Yuda Turana — Universitas Katolik Atma Jaya (4.777 sitasi) Dokter spesialis saraf yang produktif meneliti kesehatan otak dan penuaan. Risetnya banyak dikutip di jurnal medis internasional.
7. Maidin Gultom — Universitas Katolik Santo Thomas (4.138 sitasi) Akademisi hukum yang memperjuangkan nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan lewat riset sosial yang berdampak.
8. Haman Hadi — Universitas Alma Ata (3.913 sitasi) Konsisten meneliti bidang gizi dan kesehatan masyarakat. Di tangannya, Alma Ata berkembang cepat sebagai kampus kesehatan unggulan.
9. I Wayan Lasmawan — Universitas Pendidikan Ganesha (2.993 sitasi) Pakar pendidikan karakter dan pembelajaran inovatif yang fokus mencetak pendidik tangguh.
10. Tri Basuki Joewono — Universitas Katolik Parahyangan (2.957 sitasi) Pakar transportasi berkelanjutan yang hasil risetnya sering dipakai dalam perencanaan kota di berbagai daerah. Kampus Swasta Kini Tak Lagi di Bayang-Bayang Deretan nama di atas membuktikan bahwa kampus swasta Indonesia semakin kompetitif dalam dunia riset global. Mereka bukan hanya pemimpin kampus, tapi juga peneliti yang membawa nama Indonesia ke kancah internasional. Karya nyata, data kuat, dan semangat muda jadi kombinasi yang bikin dunia akademik Indonesia semakin maju.*